Cari Berita

BerandaNewsSuhu Jakarta Dingin! Sudah Waktunya Masuk Musim Kemarau, Tapi Kok Masih Sering...

Suhu Jakarta Dingin! Sudah Waktunya Masuk Musim Kemarau, Tapi Kok Masih Sering Hujan? Ini Kata BMKG

Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi merata di wilayah Jakarta dan menyebabkan banjir di beberapa titik pada Sabtu (6/7/2024).

Akibat dari cuaca Jakarta tersebut membuat suhu Jakarta terasa sejuk, tidak seperti biasanya. Awan mendung terlihat menutupi langit Jakarta dari menjelang siang hingga malam hari.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu di Jakarta berkisar 24-27 derajat celcius. Lalu, mengapa masih sering terjadi hujan padahal sudah masuk musim kemarau?

Menurut BMKG, meski saat ini sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau, namun bukan berarti tidak terjadi hujan sama sekali. Ada kemungkinan akan turun hujan namun dengan intensitas di bawah 50 mm/dasarian.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan, dalam sepekan ke depan masih terdapat potensi peningkatan curah hujan secara signifikan di beberapa wilayah di Indonesia.

Ia menjelaskan, hal tersebut terjadi disebabkan oleh dinamika atmosfer skala global salah satunya yaitu naiknya suhu permukaan laut yang hangat pada perairan wilayah sekitar Indonesia, sehingga memberi kontribusi dalam menyediakan kondisi yang mendukung pertumbuhan awan hujan yang signifikan.

“Fenomena atmosfer inilah yang memicu terjadinya dinamika cuaca yang berakibat masih turunnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia,” kata Guswanto, dikutip dari siaran pers BMKG, Jumat (4/7/2024).

Di samping itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menyampaikan, dari fenomena tersebut diperkirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan disertai kilat/angin kencang di sebagian besar wilayah Indonesia pada tanggal 5-11 Juli 2024.

Andi pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dengan kemungkinan potensi hujan yang dapat menimbulkan banjir, longsor, dan banjir bandang, terutama masyarakat ang tinggal di daerah perbukitan, dataran tinggi, dan daerah dekat aliran sungai.

Ia juga menerangkan, proses terjadinya hujan diawali dengan kondensasi uap air teramat dingin melewati atmosfer di lapisan atas level beku. Es yang terbentuk umumnya memiliki ukuran besar.

Lanjutnya, pada saat kumpulan es yang besar tersebut berada di atmosfer, kemudian turun ke area lebih rendah dan hangat, maka terjadi hujan. Hanya saja, kadang tidak semua es akan mencair sempurna dan menjadikannya hujan es, dimana suhu puncak awan cumulunimbus mencapai minus 80 derajat celcius.

Andi juga meminta kepada masyarakat untuk memanfaatkan cuaca hujan untuk menampung air hujan sebagai tabungan cadangan air di musim kemarau dan bijak dalam penggunaan air.

“Selagi masih turun hujan, alangkah baiknya dimanfaatkan untuk menabung air. Hemat dan menggunakan air secara bijak, supaya memiliki cadangan air saat Puncak Musim Kemarau melanda wilayah kita nantinya” pungkas Andi.

Untuk perkiraan cuaca Jakarta pada Minggu (7/7/2024), diperkirakan akan cerah berawan di pagi hari, sedangkan di siang hari diperkirakan akan terjadi hujan ringan yang mengguyur Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur, serta pada wilayah sisanya berawan dan cerah berawan.

Cuaca Jakarta saat ini pun mengundang reaksi warganet terutama pada aplikasi X. Banyak akun X yang menyampaikan komentar tentang hal tersebut hingga membagikan momen berupa foto situasi hujan hingga banjir yang disebabkan hujan seharian di Jakarta.

Dingin banget hari ini habis hujan 🥶” kata akun X @dede_verde.

Tapi aku meskipun dingin dan selimutan, kipas tetep dua-duanya ku nyalain sih 😭”, tulis akun X @ryvaine_jaejae.

Karna dingin hari ini, tidur akhirnya tidak menggunakan ac 🙂 kalau tiap hari gini, lumayan juga ya mungkin pemakaian listrik berkurangnya huehue“, kata akun @yukifirasy.