Acara podcast milik selebritis Deddy Corbuzier lagi-lagi mengundang perbincangan hangat di tengah masyarakat Indonesia.
Acara yang diunggah pada Selasa (9/7/2024) dalam akun Youtube resmi miliknya yang diberi nama “Close The Door” membahas tentang peretasan yang dialami oleh Pusat Data Nasional (PDN).
Dalam podcast tersebut, diundang seorang sosok bernama Teguh Aprianto yang memberikan tanggapannya tentang bagaimana aksi peretasan bisa terjadi, khususnya pada sistem milik instansi pemerintahan.
Di tengah perbincangannya, ia mengatakan bahwa dirinya bisa saja melakukan peretasan sistem digital milik instansi pemerintahan dalam waktu kurang dari lima menit.
Apa yang ia sampaikan tersebut sontak membuat sang pembawa acara, Deddy Corbuzier terkesan kaget hingga mempertanyakan tingkat kesulitan meretas sistem digital milik instansi pemerintahan.
“Elu kan bisa nge-hack pakai beberapa caralah. Nah, ngehack instansi bukankah harusnya lebih sulit?,” tanya Deddy, dikutip dari unggahan video dalam akun YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (9/7/2024).
“Gua enggak butuh waktu lebih dari 5 menit,” jawab Teguh.
Deddy pun mempertegas kembali dengan pertanyaannya kepada Teguh untuk meyakinkan dirinya bahwa Teguh dapat melakukan retas kurang dari lima menit.
“Nge-hack instansi elu enggak butuh waktu lebih dari 5 menit?,” tanya Deddy kembali.
“Iya, elu tinggal pilih instansi mana?,” tegas Teguh.
Lalu Teguh menjelaskan bahwa instansi pemerintahan memiliki banyak internal akses sistem, ia merujuk pada perkataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan bahwa pemerintah Indonesia memiliki ribuan aplikasi.
Teguh memaparkan, aplikasi seperti yang disebutkan oleh Jokowi digunakan untuk mengelola banyak hal sehingga apabila hanya masuk atau menyusup ke dalam sistem, merupakan hal mudah baginya.
Yang lebih menarik, Teguh secara tegas mengatakan, kasus yang terjadi pada PDN merupakan masalah yang dapat diulang setiap hari.
Ia pun menambahkan bahwa kondisi pertahanan sistem digital pemerintah Indonesia memang demikian adanya.
Dari semua pernyataan yang disampaikan oleh Teguh, menimbulkan sebuah pertanyaan. Siapakah sosok Teguh Aprianto sebenarnya?
Berdasarkan informasi dalam akun resmi LinkedIn miliknya, Teguh Aprianto adalah konsultan keamanan siber yang berbasis di Jakarta. Ia merupakan pendiri Ethical Hacker Indonesia, yaitu sebuah komunitas hacker Indonesia yang menjadi tempat orang-orang yang memiliki ketertarikan di ranah ethical hacking.
Berdasarkan laman resmi komunitas tersebut, Teguh mendirikan Ethical Hacker Indonesia sejak tahun 2018.
Perlu diketahui, ethical hacking merupakan jenis hacker yang menggunakan kemampuannya untuk mencari tahu kelemahan siber dalam sebuah jaringan atau komputer.
Analisis keamanan siber yang dilakukan kemudian digunakan untuk menyempurnakan kemampuan pertahanan siber, sehingga sistem tersebut mampu bertahan dari berbagai ancaman peretasan dan ancaman siber lainnya.
Kembali pada podcast “Close The Door“, Deddy Corbuzier sempat berpendapat dan menduga bahwa adanya orang dalam yang bermain pada kasus PDN.
“Tapi gue penasaran menurut lu, kalo kita ngomong jujur aja, karena kan lu bilang tadi ngga ada nih ransomware kaya gini, jangan-jangan dihack sendiri?” tanya Deddy.
Teguh pun membalas dan menjelaskan bahwa kejadian peretasan pada PDN kemarin hal yang tidak biasa dan motifnya tidak jelas.
“Gue ga mau ngomong ke arah sana ya, tapi emang ini ngga biasa aja, motifnya ngga ketahuan, karena ransomware gang itu kan motifnya uang ya kalau di luar itu ratusan triliunan, sebesar itu,” terang Teguh.
“Ransomware itu kalau nyebut Locbit, itu punya kebiasaan sering orang berspekulasi itu biasanya ada insider threat, ada orang dalam karena di locbit itu ada sistem afiliasi jadi misal lu ada orang dalem bisa ngasih info intel tipis2 ke hacker lu akan dapat persenan itu kebiasaan locbit dulu sebelum digerebek FBI,” terangnya.
Sebelumnya, tak sedikit publik menyoroti tentang bobolnya data milik PDN yang dianggap sebagai ulah orang dalam dan data yang berasal dari 282 instansi pemerintah pusat dan daerah yang berada didalamnya pun ikut dikunci oleh hacker.