Cari Berita

BerandaNewsJadi Rp 7500 Per Anak, Benarkah Prabowo akan Pangkas Jatah Program Makan...

Jadi Rp 7500 Per Anak, Benarkah Prabowo akan Pangkas Jatah Program Makan Siang Gratis?

Program makan siang gratis merupakan salah satu program besar yang dicetus oleh Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto.

Program ini diprediksi akan memakan anggaran mencapai Rp. 71 Triliun dan telah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Hasl ini disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani pada saat konferesi pers di Kantor Pusat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu), 24 Juni 2024.

Dalam penuturan Sri Mulyani, angka anggaran untuk program makan siang gratis berasal dari hasil koordinasi para pemangku kepentingan termasuk Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Ia menyampaikan, hasil dari koordinasi tersebut didapatkan keputusan bahwa program makan siang gratis dilakukan secara bertahap guna mengurangi beban pos belanja APBN.

“Presiden terpilih Bapak Prabowo telah menyampaikan, bahwa beliau menyetujui bahwa pelaksanaan program makan bergizi gratis dilaksanakan secara bertahap,” tutur Sri Mulyani saat konferensi pers.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yaitu Budiman Sudjatmiko pernah menyampaikan bahwa program makan siang gratis membutuhkan biaya seesar Rp. 100-120 Triliun di tahun pertama.

Budiman juga sempat menyebut, anggaran program makan siang gratis tidak hanya dari APBN saja, namun juga berasal dari kolaborasi dengan industri pangan dan BUMN pangan yang ditargetkan dapat membiayai sekitar 40-50 persen dari kebutuhan modal produksi pangan.

Seperti diketahui sebelumnya, beredar kabar bahwa dalam program ini harga makanan untuk setiap anak akan diberikan sebesar Rp. 15.000 per harinya dan harga tersebut belum termasuk susu.

Namun kini, terdengar kabar bahwa Prabowo Subianto disebut akan memangkas biaya makan siang gratis menjadi Rp. 7500 per anak.

Hal ini disampaikan oleh Ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan yang mengungkapkan bahwa dirinya diajak berdiskusi terkait program makan siang gratis oleh tim sinkronisasi Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Salah satu pembahasannya adalah tentang keinginan Prabowo untuk efisiensi anggaran Rp. 71 Triliun dapat digunakan secara maksimal dan dinikmati oleh sebanyak mungkin anak-anak.

“Yang saya mau sharing itu adalah angka itu memang dibahas dengan Pak Prabowo gitu, yang dikomunikasikan ke saya. Angka Rp 71 triliun dan defisit 2,5 persen, bukan ke 3 persen ataupun ke 3,5 persen gitu, enggak begitu. Mereka sudah agree on that,” kata Heriyanto dalam acara Market Outlook 2024 melalui kanal YouTube, Selasa (16/7/2024).

Dengan kata lain, menurut Heriyanto, pihak Prabowo ingin program ini berjalan maksimal tanpa harus penambahan atau mengurangi pagu anggaran yaitu Rp. 71 Triliun.

Heriyanto pun menyampaikan, dalam diskusi tersebut muncul gagasan dari tim sinkronisasi adalah menurunkan alokasi biaya makanan per anak dari yang rencananya sebesar Rp. 15.000 menjadi Rp. 7500.

“Yang menarik buat saya Bapak Ibu sekalian adalah, setelah dikomunikasikan angka itu 71 triliun, kemudian tugasnya Pak Presiden terpilih ke tim ekonomi ini adalah untuk memikirkan, apakah biaya makanan per hari itu bisa enggak diturunin, lebih hemat dari Rp 15.000,” ungkap Heriyanto.

“Menurut saya menarik buat saya adalah setelah dikomunikasikan angka itu Rp71 triliun, kemudian tugasnya presiden elected ke tim ekonominya itu memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa gak diturunin lebih hemat dari Rp15.000, mungkin ke Rp9.000, ke Rp7.500 kah? kira-kira begitu,” lanjut Heriyanto.

Menurutnya, langkah untuk mengefisiensi anggaran dinilai sebagai upaya baik dari pemerintah mendatang agar menjaga keberlanjutan APBN.

“Yang saya ambil sebagai hal yang penting adalah pemikiran beliau itu adalah mendorong programnya di dalam keterbatasan itu, keterbatasan di dalam Rp71 triliun itu,” tutup Heriyanto.

Walaupun demikian, turunnya harga jatah program makan siang gratis ini masih perlu dikonfirmasi lebih lanjut secara rinci oleh pihak Prabowo-Gibran beserta tim.