Setelah sukses dirilis di Korea Selatan pada 21 Juni 2024, film Hijack 1971 akhirnya resmi tayang di Indonesia pada 17 Juli 2024. Film debut sutradara Kim Sung Han ini mengangkat kisah nyata pembajakan pesawat Korean Air F27 pada tahun 1971.
Seorang pria Korea bernama Yong Dae (Yeo Jin Goo) adalah pelaku pembajakan pesawat tersebut. ia meminta agar pesawat itu diterbangkan menuju Korea Utara.
Pesawat dengan rute penerbangan domestik dari Gangneung ke Seoul ini berisi kurang dari 100 penumpang.
Sang sutradara mengatakan, film Hijack 1971 dibuat tanpa drama berlebihan karena ingin menggambarkan situasi ketika tragedi tersebut terjadi.
Table of Contents
Lalu, bagaimana akhir ceritanya? Apakah sang pembajak berhasil mendapatkan keinginannya?
Cerita Film Hijack 1971
1. Tujuan Yong Dae membajak pesawat
Yong Dae nekat membajak pesawat yang dikemudikan oleh co-pilot Tae In (Ha Jung Woo). Bahkan, ia tak segan menyakiti penumpang dan kru pesawat yang melawannya.
Tindakan Yong Dae memang salah. Namun, latar belakang masa lalunya yang menyedihkan mampu menggoyahkan perasaan penonton.
Sebab, Yong Dae yang tinggal di Sokcho, Provinsi Gangwon, mengalami diskriminasi karena saudaranya bergabung sebagai Tentara Rakyat Korea Utara saat Perang Korea. Setelah ibunya, ia membajak pesawat tersebut karena ingin bertemu kembali dengan saudaranya.
2. Perjuangan co-pilot Tae In hingga titik darah penghabisan
Yang paling menonjol dari film Hijack 1971 adalah perjuangan dan pengorbanan co-pilot Tae In. Mantan pilot pesawat tempur ini berjuang hingga titik darah penghabisan supaya pesawatnya tidak memasuki wilayah Korea Utara.
Tae In bahkan sampai kehilangan salah satu tangannya setelah menutupi bom rakitan dari Yong Dae. Pengorbanan Tae In ini pun memancing penumpang dan kru lainnya untuk ikut bersama-sama berjuang, hingga aksi Yong Dae dapat mereka hentikan.
3. Seluruh penumpang selamat, namun kematian Tae In buat perasaan jadi emosional
Dibuat dengan efek visual dan sinematografi yang memukau, Tae In sukses menjauh dari Korea Utara dan kembali menerbangkan pesawatnya ke Korea Selatan. Ia mendaratkan pesawat tersebut di pinggir pantai dan seluruh penumpang di dalamnya selamat.
Hijack 1971 memang berakhir bahagia. Namun, juga membuat sisi kemanusiaan penonton tersentuh, karena setelah pengorbanan Tae In yang begitu besar, ia meninggal.
Kisahnya semakin emosional, karena ini adalah penerbangan pertama sekaligus terakhir baginya.
4. Nasib akhir Yong Dae
Akhir film ini memperlihatkan nashi Yong Dae yang dibiarkan terkapar sendirian di dalam pesawat setelah diberondong peluru. Selain itu, film Hijack 1971 juga menyertakan video asli pembajakan pesawat itu.
Apakah Film Hijack 1971 Layak Ditonton?
Bisa dibilang, premis film ini cukup umum. Mulai dari tema sampai plotnya bisa ditebak dengan mudah, terutama bagi penonton yang terbiasa menonton film serupa.
Namun, Hijack 1971 berhasil mengemas premis yang umum tersebut dengan visual dan sinematografi yang apik. Berbagai aspek seperti framing, pencahayaan, dan pergerakan kamera akan membawa penonton ikut merasakan kekacauan di dalam pesawat.
Efek visualnya pun terasa membekas, karena bisa membuat adegan, seperti pesawat berpindah arah dengan ekstrem hingga pesawat lepas kendali dari sang pilot, terasa nyata.
Alur filmnya pun dibuat secara perlahan dengan perjuangan kru pesawat dan penumpang sebagai sorotan. Hal ini membang membuat film menjadi lebih berwarna. Namun sisi lain, penonton juga bisa merasa bosan karena ceritanya digambarkan dengan formula yang sangat klise.
Baca Juga: LayarKaca21 Berbahaya? ini Daftar List Alternatif Link Streaming Film Online
Hal lain yang menarik dari film ini adalah music scoring. Aspek satu ini dapat meningkatkan ketegangan dengan nada-nadanya yang mengerikan di momen yang tepat, selain itu porsinya juga pas.
Begitu pula dengan sound effect yang terdengar di sepanjang film. Mulai dari suara tembakan, ledakan, hingga suara cipratan darah, terdengar natural.
Secara keseluruhan, Hijack 1971 sangat layak ditonton. Sebelumnya, film yang lebih dahulu tayang di Korea Selatan ini sukses meraih 1 juta penonton usai sembilan hari penayangan.