Cari Berita

BerandaHealthApa Itu Baby Blues, Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi Usai Melahirkan

Apa Itu Baby Blues, Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi Usai Melahirkan

Tahukah anda apa itu baby blues? Baby blues syndrome biasa terjadi kepada ibu-ibu usai melewati proses melahirkan. Sebagian besar ibu-ibu mengalami hal ini karena dihadapkan pada fase baru di dalam hidup mereka.

Baby blues syndrome dikenal juga dengan sebutan baby blues atau depresi yang dialami setelah melahirkan. Baby blues merupakan kondisi emosional yang umumnya terjadi di sebagian besar ibu yang baru melahirkan.

Hal ini ditandai dengan berbagai hal, mulai dari perasaan cemas, sedih, dan mudah tersinggung di beberapa hari atau minggu usai melahirkan. Walaupun baby blues adalah kondisi yang umum terjadi, penting sekali untuk tahu gejala dan penyebab dari baby blues syndrome ini.

Tak hanya harus diketahui oleh para ibu-ibu yang melahirkan, para suami atau orang tua yang berada di dekat ibu yang baru melahirkan perlu pahami tentang baby blues ini. Hal ini agar suami, orang tua, atau orang terdekat dapat meminimalisir baby blues terjadi kepada ibu yang baru saja melahirkan.

Baca Juga: Khawatir Anak Stunting? Kenali Penyebab dan Cara Pencegahannya

Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu baby blues, gejala dan penyebabnya, bisa menyimak penjelasan di bawah ini.

Pengertian Apa Itu Baby Blues

Apa itu baby blues syndrome? Baby blues adalah kondisi di mana psikologis sementara yang dialami oleh mayoritas ibu sesudah melahirkan. Gejala baby blues ini biasanya mulai muncul di beberapa hari atau minggu sesudah melahirkan. Dan biasanya berlangsung selama satu hingga dua minggu.

Dilansir dari Healthline, ada sekitar 80 persen ibu yang baru melahirkan di periode nifas pernah mengalami yang namanya baby blues. Walaupun begitu, ada juga ibu-ibu yang tak merasakan hal tersebut.

Kondisi umum seorang ibu mengalami baby blues ini biasanya berlangsung singkat, yakni sekitar 2 hingga 3 hari postpartum atau usai masa nifas. Namun, ada pula yang merasakan baby blues lebih dari 10 hari.

Jika kondisi baby blues semakin lama dan menunjukkan gejala yang parah, bisa saja si ibu tengah mengalami depresi pasca melahirkan. Penyebab baby blues sejauh ini belum diketahui secara pasti, namun kondisi tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai hal.

Yang utama adalah faktor dari perubahan hormonal yang belum kembali stabil sehingga perlu penyesuaian. Ketika hamil, hormone progesteron dan estrogen mengalami peningkatan produksi yang bisa menyebabkan gejala baby blues usai melahirkan.

Akan tetapi, sesudah melahirkan hormone tersebut langsung menurun sehingga bisa mempengaruhi perubahan mood. Untuk mengetahui apa saja gejala dan penyebab baby blues, bisa menyimak ulasannya di bawah ini.

Gejala Baby Blues

baby blues

Berikut di bawah ini adalah gejala baby blues yang harus diketahui:

  • Perasaan mudah menjadi sensitif dan merasa sedih walau hanya karena hal kecil.
  • Perubahan suasana hati yang membuat si ibu gampang tersinggung.
  • Merasa cemas berlebihan dengan kondisi bayi.
  • Merasa gelisah hingga sulit berkonsentrasi.
  • Selera nafsu makan yang menurun.
  • Merasa tak mempunyai ikatan dengan bayi.
  • Merasa terbebani dalam mengurus si bayi.
  • Mengalami insomnia hingga menyebabkan kurang waktu tidur.

Penyebab Baby Blues

Penyebab Baby Blues

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa penyebab baby blues belum diketahui secara pasti. Namun, terdapat beberapa factor yang bisa mempengaruhi hal tersebut. Berikut adalah faktornya:

  • Adanya perubahan hormon secara drastis selama hamil dan sesudah melahirkan.
  • Perubahan fisik setelah melahirkan dan tubuh yang kelelahan.
  • Perubahan gaya hidup
  • Usia ibu yang masih terlalu muda.
  • Adanya komplikasi usai melahirkan.
  • Adanya riwayat depresi.
  • Kurang mendapatkan dukungan sosial dari suami atau keluarga.

Jika orang terdekat atau ibu yang baru melahirkan mengalami baby blues, harus cepat untuk diatasi dan tak boleh diabaikan.

Baca Juga: Retinol untuk Ibu Menyusui, Apakah Aman untuk Bayi?

Cara Mengatasi Baby Blues

Cara Mengatasi Baby Blues

Berikut adalah cara untuk mengatasi baby blues:

  1. Mencari Dukungan: Jangan ragu untuk berbicara dengan pasangan, keluarga, atau teman dekat tentang perasaan Anda. Dukungan emosional sangat penting untuk membantu Anda merasa didengar dan dimengerti. Selain itu, bergabung dengan komunitas atau kelompok pendukung ibu baru dapat memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan dari sesama ibu yang menghadapi tantangan serupa.
  2. Merawat Diri: Prioritaskan istirahat yang cukup dengan mencoba tidur saat bayi tidur. Kurang tidur dapat memperburuk gejala baby blues. Makan makanan yang seimbang dan bergizi sangat penting; hindari konsumsi kafein dan gula berlebih. Selain itu, olahraga ringan seperti berjalan-jalan atau yoga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood Anda.
  3. Mengelola Stres: Menggunakan teknik relaksasi seperti latihan pernapasan dalam, meditasi, atau mendengarkan musik yang menenangkan dapat membantu mengurangi kecemasan. Mengatur prioritas juga penting; fokuslah pada tugas yang penting dan tidak ragu untuk meminta bantuan dalam mengurus rumah tangga atau bayi jika diperlukan.
  4. Berkonsultasi dengan Profesional: Jika perasaan baby blues tidak membaik setelah dua minggu atau menjadi lebih buruk, penting untuk berbicara dengan dokter atau bidan. Mereka dapat memberikan saran medis atau merujuk Anda ke ahli kesehatan mental. Konseling atau terapi dengan psikolog atau psikiater juga dapat membantu mengatasi perasaan cemas atau depresi.
  5. Menjaga Hubungan dengan Pasangan: Komunikasikan perasaan dan kebutuhan Anda dengan pasangan. Diskusi terbuka ini akan membantu Anda berdua menemukan cara untuk saling mendukung. Selain itu, luangkan waktu untuk berdua meskipun hanya beberapa menit setiap hari untuk menjaga kedekatan dan kebersamaan.
  6. Menyusun Jadwal Harian: Membuat rutinitas harian dapat memberikan struktur dan rasa kontrol dalam kehidupan sehari-hari. Sisihkan waktu untuk melakukan hal-hal yang Anda nikmati, seperti membaca, mandi air hangat, atau hobi lainnya, untuk memberikan waktu bagi diri sendiri.
  7. Membatasi Harapan dan Tekanan: Penting untuk memiliki harapan yang realistis tentang peran sebagai ibu baru. Menyadari bahwa tidak perlu menjadi sempurna dan fokus pada kemajuan, bukan kesempurnaan, dapat membantu mengurangi tekanan. Jika merasa tertekan oleh kehidupan orang lain di media sosial, batasi waktu yang dihabiskan di media sosial untuk menjaga keseimbangan mental.

Demikian penjelasan mengenai apa itu baby blues, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya. Semoga informasi ini dapat membantu.