― Advertisement ―

HomeHealthRetinol untuk Ibu Menyusui, Apakah Aman untuk Bayi?

Retinol untuk Ibu Menyusui, Apakah Aman untuk Bayi?

Amankah retinol untuk ibu menyusui? Retinol kerap menjadi pilihan utama sebagai bahan perawatan wajah untuk mengatasi berbagai masalah kulit, seperti jerawat, kerutan, dan tanda-tanda penuaan lainnya. namun, retinol termasuk senyawa yang kuat dan memiliki beberapa dampak negatif jika salah dalam penggunaannya.

Contohnya, produk dengan kandungan retinol dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif, terutama ketika pertama kali menggunakannya.

Lebih serius lagi, bila menggunakan retinol saat menyusui, zat kimia tersebut bisa diserap ke dalam darah dan berpotensi diteruskan pada bayi. Lalu, apakah retinol untuk ibu menyusui aman digunakan? Jawabannya tidak.

Apa Itu Retinol?

Retinol merupakan jenis retinoid, yaitu bentuk vitamin A yang larut dalam lemak. Vitamin ini akan disimpan dalam lemak tubuh, jadi perhatikan jumlah yang digunakan karena bisa menumpuk dan menjadi racun. Tidak seperti vitamin C yang larut dalam air, vitamin jenis ini perlu waktu untuk dikeluarkan dari tubuh.

Meski lebih lemah dibandingkan retinoid yang diresepkan dokter, namun retinol tetap bisa membantu merawat kulit. Retinol mampu mendukung produksi kolagen untuk menyamarkan kerutan.

Retinol juga bisa mendukung pergantian sel dan membantu mengangkat sel kulit mati, mengatasi komedo, dan menghaluskan tekstur kulit.

Keamanan Retinol untuk Ibu Menyusui

Efek Retinol untuk Bayi

Kalau rutin menggunakan retinol dan sudah merasakan manfaatnya, mungkin kamu ragu untuk melewatkan penggunaannya. Namun, secara umum retinol untuk ibu menyusui dan bumil sangat tidak dianjurkan. Jadi, sebaiknya segera hentikan pemakaian hingga selesai menyusui.

Retinoid sistemik, termasuk isotretinoin, diketahui berisiko mengakibatkan cacat lahir. Karenanya dokter tidak menyarankan penggunaan retinoid selama kehamilan maupun menyusui, meski minim penyerapan sistemik.

Meski diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui jumlah retinol yang dapat diserap ke dalam aliran darah, tapi para ahli mengetahui bahwa retinol bisa menyebabkan dampak negatif terhadap janin jika digunakan oleh ibu hamil, termasuk keguguran dan bisa memengaruhi perkembangan bayi yang disusui.

Baca Juga: Jangan Remehkan! Ini 8 Manfaat Jalan Kaki untuk Kesehatan Tubuh

Hal yang diketahui oleh para ahli yaitu penggunaan retinoid oral selama masa kehamilan dapat menyebabkan cacat lahir yang cukup parah. Kondisi ini disebut retinoid janin atau fetal retinoid syndrome (FRS). Cacat lahir fisik dan mental seperti malformasi wajah, keterlambatan pertumbuhan, ketidakmampuan belajar, sampai kelainan jantung.

Karena belum ada data maupun penelitian pasti mengenai penggunaan retinol oral atau retinol topical selama menyusui, jadi sebaiknya hindari penggunaannya.

Hindari penggunaan semua bentuk perawatan yang mengandung retinol, baik krim maupun serum retinol selama menyusui.

Kapan Retinol Bisa Digunakan Kembali?

Karena risiko bahaya retinol pada bayi akan hilang setelah tidak lagi menyusui, retinol bisa digunakan kembali dalam rutinitas perawatan kulit setelah kamu tidak menyusui.

Meski begitu, sebaiknya konsultasikan lebih dulu dengan dokter kulit sebelum menggunakannya, baik retinol untuk ibu menyusui maupun tidak.

Alternatif yang Aman untuk Ibu Menyusui

Ada beberapa pilihan yang lebih aman untuk ibu menyusui yang manfaatnya serupa dengan retinol. Berikut ini beberapa bahan yang diklaim aman digunakan ketika menyusui.

Glycolic acid

Glycolic acid atau asam glikolat yaitu asam alfa hidroksi yang dapat mengangkat sel kulit mati. Zat ini bisa membantu menyamarkan kerutan dan garis-garis halus, memudarkan noda di kulit wajah, dan membuka pori-pori.

Secara umum, asam ini aman digunakan selama menyusui dalam dosis rendah (<10%) dan tidak digunakan pada area puting susu.

Azelaic acid

Azelaic acid atau asam azelaic merupakan senyawa alami yang berasal dari jenis biji-bijian tertentu. Asam azelaic digunakan untuk mengatasi jerawat selama kehamilan. Meski tidak mengandung efek anti penuaan seperti retinol, namun asam ini bisa membantu mengobati dan mencegah jerawat setelah melahirkan.

Vitamin C

Vitamin C bisa mengatasi jaringan parut dan hiperpigmentasi. Vitamin jenis ini juga berperan dalam produksi kolagen, yang dibutuhkan untuk menjaga elastisitas dan meratakan warna kulit.

Baca Juga: Apa itu Stunting? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini

Selain itu, vitamin C juga dapat membantu memudarkan noda hitam akibat kerusakan kulit karena sinar matahari.

Hyaluronic acid

Hyaluronic acid atau asam hialuronat tidak sama seperti asam tradisional. Asam ini merupakan senyawa alami yang ada di dalam tubuh dan bertugas sebagai pelembab humektan.

Menariknya, asam hialuronat mampu mengikat 1.000 kali beratnya dalam air. Setelah menggunakannya, kulit akan terasa lebih kencang dan terlihat lebih muda.

Itu dia ulasan singkat tentang bahaya penggunaan retinol untuk ibu menyusui. Semoga informasi tersebut bermanfaat, ya.