
Acuantoday.com, Seoul – Korea Selatan sedang mempertimbangkan penerapan aturan “jaga jarak” lebih ketat untuk mencegah penularan COVID-19.
Sebab, Jumat (4/12) ditemukan 629 kasus tambahan COVID-19. Ini angka tertinggi sejak gelombang infeksi pertama di negara tersebut, yang mencapai puncaknya pada akhir Februari 2020.
Perdana Menteri Chung Sye-kyun menuturkan, situasinya kritis sebab infeksi terus meningkat pada tahap yang mengkhawatirkan.
Menurutnya, pemerintah akan memutuskan penerapan “jaga jarak” yang ketat pada Minggu nanti.
“Sudah 10 hari sejak kami memperbarui aturan jaga jarak sosial ke level 2 di wilayah metropolitan Seoul, namun transmisi tampaknya masih tidak terbendung,” kata Chung melalui Kantor Berita Yonhap.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea melaporkan sebanyak 295 kasus baru tercatat di Seoul. Hingga kini Korsel mengonfirmasi 36.332 kasus COVID-19, dengan 536 kematian.
Otoritas merasa khawatir bahwa ujian masuk perguruan tinggi yang diikuti oleh hampir setengah juta peserta pada Kamis dapat menjadi klaster baru.
Chung mendesak para pelajar agar tidak mendatangi area berisiko tinggi COVID-19, seperti bar dan kafe internet saat merayakan akhir ujian sekolah. (Ria/Ant/Reuters)