Cari Berita

BerandaLifestyle30+ Bahasa Gaul yang Viral pada Tahun 2024: Makna dan Contohnya

30+ Bahasa Gaul yang Viral pada Tahun 2024: Makna dan Contohnya

Perkembangan bahasa gaul di kalangan anak muda Indonesia semakin pesat. Bahasa gaul adalah sebuah fenomena linguistik yang mencerminkan dinamika sosial dan budaya di masyarakat. 

Tahun ini, berbagai istilah dan frasa baru muncul dan menjadi viral, terutama di media sosial. Artikel ini akan membahas beberapa bahasa gaul yang populer di tahun 2024 beserta contohnya, serta bagaimana fenomena ini mempengaruhi komunikasi sehari-hari.

Mengapa Bahasa Gaul Begitu Populer?

Bahasa gaul menjadi populer karena beberapa alasan:

  1. Ekspresi Identitas: Bahasa gaul sering digunakan oleh anak muda untuk mengekspresikan identitas mereka. Dengan menggunakan istilah-istilah baru, mereka merasa lebih terkoneksi dengan kelompok sebaya.
  2. Pengaruh Media Sosial: Platform seperti TikTok, Instagram, dan Twitter memainkan peran besar dalam menyebarkan bahasa gaul. Video pendek dan meme menjadi alat utama dalam mempopulerkan istilah-istilah baru.
  3. Kreativitas: Anak muda senang bereksperimen dengan bahasa. Mereka menggabungkan kata-kata, mengubah makna, dan menciptakan istilah baru yang unik dan lucu.
  4. Kebutuhan untuk Berkomunikasi Lebih Cepat: Bahasa gaul sering kali merupakan bentuk singkatan atau akronim yang memudahkan dan mempercepat komunikasi.

Bahasa Gaul Viral 2024

Bahasa gaul terbaru

Berikut adalah beberapa istilah gaul populer yang sering digunakan, lengkap dengan penjelasannya.

1. FOMO (Fear of Missing Out)

Pengertian:
FOMO adalah singkatan dari “Fear of Missing Out,” yang menggambarkan rasa takut atau cemas akan ketinggalan tren, acara, atau informasi terbaru yang dianggap penting oleh banyak orang.

Contoh Penggunaan:
Seseorang yang sering merasa tidak nyaman jika tidak bisa hadir di acara-acara sosial, seperti konser atau pesta, atau tidak mengikuti tren terbaru di media sosial.

Dampak Psikologis:
FOMO dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang, meningkatkan kecemasan, dan menciptakan tekanan sosial untuk selalu ‘terhubung’ dengan dunia luar.

Baca Juga: Apa Itu FOMO: Penyebab dan Dampak pada Kesehatan Mental

2. Backingan

Pengertian:
Backingan merujuk pada bantuan atau dukungan yang diberikan kepada seseorang, terutama saat mereka berada dalam situasi sulit atau kontroversial.

Contoh Penggunaan:
Dalam dunia selebriti, backingan sering diberikan oleh penggemar yang setia untuk mendukung idola mereka ketika menghadapi kritik publik.

Signifikansi:
Backingan dapat berfungsi sebagai penguat moral dan kepercayaan diri seseorang, menunjukkan bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi masalah.

3. Sasimo (Sana Sini Mau)

Pengertian:
Sasimo adalah singkatan dari “Sana Sini Mau,” yang menggambarkan seseorang yang supel dan mudah bergaul, sering kali memiliki banyak teman dari berbagai kalangan.

Contoh Penggunaan:
Orang yang dikenal sebagai sasimo cenderung memiliki jaringan pertemanan yang luas dan sering diundang ke berbagai acara sosial.

Keuntungan Sosial:
Sasimo bisa mendapatkan banyak kesempatan baru dan memperluas jaringan sosial mereka, namun bisa juga menimbulkan persepsi negatif jika dianggap terlalu berusaha untuk disukai.

4. Salty

Pengertian:
Salty adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan kesal atau jengkel terhadap suatu situasi atau orang lain.

Contoh Penggunaan:
Seorang gamer yang mengalami kekalahan dalam permainan mungkin merasa salty terhadap lawannya.

Asal Usul:
Istilah ini berasal dari bahasa Inggris yang berarti ‘asin’, dan digunakan untuk menggambarkan rasa yang tidak menyenangkan.

5. Red Flag dan Green Flag

Red Flag:
Red flag adalah istilah yang menunjukkan tanda peringatan atau indikasi bahwa sebuah hubungan atau situasi memiliki potensi bahaya atau masalah serius.

Green Flag:
Sebaliknya, green flag adalah tanda positif yang menunjukkan bahwa sebuah hubungan atau situasi dianggap sehat dan mendukung.

Contoh Penggunaan:
Dalam konteks hubungan asmara, red flag bisa berupa perilaku manipulatif, sedangkan green flag bisa berupa komunikasi yang jujur dan saling mendukung.

Baca Juga: Apa Arti Red Flag, Ini Tanda-Tandanya!

6. Pick Me Girl/Boy

Pengertian:
Istilah ini menggambarkan seseorang yang berusaha keras untuk menonjol atau mendapatkan perhatian dengan cara tertentu agar dipilih atau dianggap istimewa oleh orang lain.

Contoh Penggunaan:
Pick me girl/boy sering menunjukkan perilaku yang mengesankan bahwa mereka berbeda atau lebih baik daripada orang lain untuk menarik perhatian.

Dampak Sosial:
Meskipun perilaku ini bisa efektif dalam mendapatkan perhatian, seringkali juga menimbulkan kritik karena dianggap manipulatif.

7. Yellow Flag

Pengertian:
Yellow flag adalah tanda awal yang perlu diwaspadai dalam menjalin hubungan dengan seseorang, meskipun tidak seberbahaya red flag, tetap membutuhkan perhatian.

Contoh Penggunaan:
Seseorang yang menunjukkan perilaku tidak konsisten atau tidak tegas dalam hubungan mungkin menunjukkan yellow flag.

Pentingnya Kesadaran:
Memahami yellow flag dapat membantu mencegah masalah yang lebih besar di masa depan dalam suatu hubungan.

8. Sokin (So Akrab)

Pengertian:
Sokin adalah singkatan dari “so akrab,” yang menggambarkan kedekatan yang terjalin dengan cepat antara dua orang, seringkali baru dikenal.

Contoh Penggunaan:
Sokin sering terjadi di lingkungan pergaulan baru, di mana orang cepat merasa dekat meskipun belum saling mengenal lama.

Manfaat dan Risiko:
Meskipun dapat membantu dalam membangun jaringan sosial dengan cepat, sokin juga bisa membuat seseorang terlihat tidak tulus.

9. OOT (Out of Topic)

Pengertian:
OOT adalah singkatan dari “Out of Topic,” yang menunjukkan pembicaraan yang keluar dari topik utama yang sedang dibahas.

Contoh Penggunaan:
Dalam diskusi formal, sering kali peserta dianggap OOT jika menyimpang dari agenda yang telah ditetapkan.

Pentingnya Fokus:
Menjaga pembicaraan agar tetap fokus pada topik utama penting untuk menjaga efisiensi dan efektivitas diskusi.

10. Flexing

Pengertian:
Flexing mengacu pada tindakan memamerkan sesuatu, sering kali untuk mendapatkan pengakuan atau perhatian dari orang lain.

Contoh Penggunaan:
Orang yang memamerkan barang-barang mewah di media sosial sering disebut sedang melakukan flexing.

Pengaruh Sosial:
Fenomena ini dapat menciptakan tekanan sosial untuk tampil lebih ‘sukses’ atau ‘kaya’ daripada yang sebenarnya, sering kali mendorong konsumerisme berlebihan.

11. Cringe

Pengertian:
Cringe menggambarkan perasaan tidak nyaman atau jijik terhadap sesuatu yang dianggap memalukan atau canggung.

Contoh Penggunaan:
Video atau perilaku yang dianggap tidak pantas atau terlalu berlebihan bisa menimbulkan reaksi cringe.

Asal Usul:
Istilah ini berasal dari bahasa Inggris yang berarti meringis, menggambarkan reaksi fisik terhadap rasa malu.

12. HTS (Hubungan Tanpa Status)

Pengertian:
HTS adalah singkatan dari “Hubungan Tanpa Status,” yang menggambarkan hubungan antara dua orang yang tidak memiliki status resmi, seperti pacaran.

Contoh Penggunaan:
Dua orang yang sering menghabiskan waktu bersama tetapi tidak menyatakan hubungan mereka secara resmi dianggap menjalani HTS.

Dinamika HTS:
HTS seringkali rumit dan dapat menimbulkan kebingungan atau rasa tidak aman jika tidak ada kesepakatan yang jelas antara kedua belah pihak.

13. IDK (I Don’t Know)

Pengertian:
IDK adalah singkatan dari “I Don’t Know,” digunakan untuk menunjukkan ketidakpahaman atau ketidaktahuan seseorang tentang suatu hal.

Contoh Penggunaan:
Ketika ditanya tentang rencana ke depan dan tidak memiliki jawaban pasti, seseorang mungkin berkata, “IDK.”

Relevansi Dalam Percakapan:
Menggunakan IDK dapat memberikan kesan jujur dalam komunikasi, tetapi juga bisa menunjukkan kurangnya persiapan.

14. Kane

Pengertian:
Kane adalah singkatan dari “enak,” digunakan untuk menyatakan kesukaan atau kenikmatan terhadap sesuatu.

Contoh Penggunaan:
Seseorang yang menikmati hidangan lezat mungkin berkomentar, “Makanan ini kane banget!”

Fungsi Ekspresif:
Istilah ini menunjukkan penilaian positif terhadap suatu pengalaman, sering digunakan dalam konteks informal.

15. Sabi

Pengertian:
Sabi adalah singkatan dari “bisa,” yang menunjukkan kemampuan atau keahlian seseorang untuk melakukan sesuatu.

Contoh Penggunaan:
Ketika ditanya apakah bisa menyelesaikan tugas tertentu, seseorang mungkin menjawab, “Sabi lah!”

Konotasi Positif:
Sabi sering digunakan untuk mengekspresikan kepercayaan diri dan kemampuan yang dimiliki seseorang.

16. ASAP (As Soon As Possible)

Pengertian:
ASAP adalah singkatan dari “As Soon As Possible,” digunakan untuk menunjukkan urgensi atau kebutuhan untuk melakukan sesuatu secepat mungkin.

Contoh Penggunaan:
Dalam lingkungan kerja, seorang manajer mungkin meminta laporan untuk diselesaikan ASAP.

Pentingnya Kecepatan:
Istilah ini menekankan pentingnya respons cepat dalam berbagai konteks, terutama dalam situasi yang mendesak.

17. Sokab (So Akrab)

Pengertian:
Sokab adalah singkatan dari “so akrab,” menggambarkan kedekatan yang terjalin secara cepat dan spontan, mirip dengan istilah sokin.

Contoh Penggunaan:
Dua orang yang baru bertemu di sebuah acara dan langsung merasa sangat dekat disebut sokab.

Aspek Sosial:
Sokab menunjukkan keterbukaan dan kemampuan beradaptasi dalam situasi sosial baru, meskipun bisa dianggap berlebihan oleh sebagian orang.

18. POV (Point Of View)

Pengertian:
POV adalah singkatan dari “Point Of View,” yang merujuk pada sudut pandang atau cara pandang seseorang terhadap suatu situasi atau peristiwa.

Contoh Penggunaan:
Dalam dunia konten, video atau tulisan sering diberi label POV untuk menunjukkan bahwa isinya dilihat dari perspektif tertentu.

Nilai Perspektif:
Memahami berbagai POV dapat memperkaya pemahaman dan toleransi terhadap pandangan yang berbeda.

19. A6 (Asik)

Pengertian:
A6 adalah singkatan dari “Asik,” yang digunakan untuk menggambarkan kesenangan atau kepuasan terhadap suatu pengalaman atau situasi.

Contoh Penggunaan:
Ketika menikmati waktu berkumpul dengan teman, seseorang mungkin berkomentar, “Acara ini a6 banget!”

Ekspresi Positif:
Istilah ini menunjukkan apresiasi dan kebahagiaan dalam konteks sosial atau pengalaman pribadi.

20. Nolep (No Life)

Pengertian:
Nolep adalah singkatan dari “No Life,” yang menggambarkan keadaan hidup yang dianggap monoton atau kurang bermakna, biasanya karena terlalu fokus pada satu aspek, seperti bermain game.

Contoh Penggunaan:
Seseorang yang menghabiskan seluruh waktu di depan komputer tanpa aktivitas sosial lainnya mungkin disebut nolep.

Implikasi Sosial:
Istilah ini sering digunakan secara bercanda namun juga mengingatkan tentang pentingnya keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.

21. PANSOS (Panjat Sosial)

Pengertian:
PANSOS adalah singkatan dari “panjat sosial,” menggambarkan usaha berlebihan untuk meningkatkan status sosial atau popularitas di media sosial.

Contoh Penggunaan:
Memamerkan kehidupan glamor di Instagram untuk mendapatkan lebih banyak pengikut adalah salah satu contoh pansos.

Konsekuensi Sosial:
PANSOS dapat memberikan dampak negatif, seperti menimbulkan persepsi palsu tentang kehidupan seseorang dan meningkatkan tekanan sosial.

22. Clingy

Pengertian:
Clingy adalah istilah yang menggambarkan seseorang yang terlalu membutuhkan perhatian atau ketergantungan pada orang lain, terutama dalam hubungan personal.

Contoh Penggunaan:
Pasangan yang selalu ingin bersama dan merasa cemas saat berpisah sebentar mungkin dianggap clingy.

Keseimbangan Hubungan:
Menjadi clingy bisa menjadi tantangan dalam hubungan, karena dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan pribadi dan kebebasan.

23. Virtual

Pengertian:
Virtual merujuk pada hubungan yang terjalin secara online melalui media sosial atau platform digital lainnya.

Contoh Penggunaan:
Persahabatan yang terbentuk di dunia maya, seperti melalui game online atau media sosial, disebut sebagai hubungan virtual.

Era Digital:
Virtual menjadi semakin umum dalam era digital saat ini, menawarkan kemudahan komunikasi, meskipun seringkali menghadapi tantangan dalam hal keaslian dan kepercayaan.

24. Damage

Pengertian:
Damage adalah istilah yang menggambarkan rasa kagum atau terpesona terhadap seseorang atau sesuatu yang dianggap sangat menarik.

Contoh Penggunaan:
Melihat penampilan seorang selebriti di karpet merah bisa membuat seseorang berkata, “Wah, damage banget!”

Dampak Sosial:
Istilah ini mencerminkan apresiasi dan pengaruh kuat yang bisa dimiliki seseorang atau sesuatu terhadap orang lain.

25. YTTA (Yang Tau Tau Aja)

Pengertian:
YTTA adalah singkatan dari “Yang Tau Tau Aja,” yang merujuk pada informasi atau pengetahuan yang hanya diketahui oleh kelompok tertentu.

Contoh Penggunaan:
Dalam lingkup pertemanan, YTTA sering digunakan untuk membahas topik yang hanya dipahami oleh anggota kelompok yang sama.

Eksklusivitas:
YTTA menciptakan rasa kebersamaan dan keunikan di antara orang-orang yang memiliki pemahaman atau pengalaman yang sama.

26. Taylor

Pengertian:
Taylor merujuk pada penggemar Taylor Swift yang sering berinteraksi dan berdiskusi di media sosial, menunjukkan dukungan dan kesetiaan mereka terhadap penyanyi tersebut.

Contoh Penggunaan:
Para Taylor biasanya membahas rilis lagu baru atau berbagi pengalaman konser di platform media sosial.

Budaya Penggemar:
Taylor mencerminkan fenomena fandom, di mana penggemar terlibat aktif dalam komunitas online dan berbagi minat yang sama.

27. Skena

Pengertian:
Skena adalah istilah yang menggambarkan grup atau komunitas dengan minat atau kesukaan yang sama, seringkali dalam konteks musik, seni, atau subkultur lainnya.

Contoh Penggunaan:
Skena musik indie di kota besar sering kali menciptakan ruang bagi musisi lokal untuk berkumpul dan berbagi karya.

Kontribusi Budaya:
Skena berperan penting dalam memperkaya keragaman budaya dan memberikan platform bagi ekspresi kreatif.

28. Katrok

Pengertian:
Katrok menggambarkan seseorang atau perilaku yang dianggap ketinggalan zaman atau norak, sering kali dalam konteks fashion atau teknologi.

Contoh Penggunaan:
Seseorang yang masih menggunakan teknologi usang mungkin disebut katrok oleh teman-temannya.

Konotasi Negatif:
Istilah ini sering digunakan untuk mengkritik kurangnya penyesuaian terhadap perkembangan zaman, meskipun bisa dianggap merendahkan.

29. Second Choice

Pengertian:
Second choice adalah istilah yang merujuk pada pilihan kedua dalam sebuah hubungan atau situasi, sering kali dianggap kurang diinginkan.

Contoh Penggunaan:
Dalam hubungan asmara, seseorang yang merasa dipilih hanya karena pilihan pertama tidak tersedia mungkin merasa seperti second choice.

Pentingnya Keputusan:
Istilah ini mengingatkan tentang pentingnya membuat pilihan berdasarkan keinginan dan nilai pribadi, bukan hanya sebagai alternatif.

30. Tipis-tipis

Pengertian:
Tipis-tipis adalah ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan melakukan sesuatu secara perlahan atau sedikit demi sedikit, sering kali dalam konteks bersenang-senang.

Contoh Penggunaan:
Menghabiskan waktu santai dengan minum kopi di sore hari sambil berbincang-bincang dengan teman disebut tipis-tipis.

Gaya Hidup Santai:
Tipis-tipis mencerminkan pendekatan santai dan tidak berlebihan dalam menikmati hidup sehari-hari.

Baca Juga: Pragos, Istilah Viral di Tiktok

Dengan penjelasan ini, kita dapat lebih memahami dan menggunakan istilah-istilah gaul ini dalam konteks yang tepat. Selain itu, istilah-istilah ini juga mencerminkan dinamika sosial yang berkembang di kalangan anak muda saat ini.

Pengaruh Bahasa Gaul terhadap Komunikasi

Pengaruh Bahasa Gaul terhadap Komunikasi

Bahasa gaul memiliki dampak yang signifikan terhadap cara komunikasi di kalangan anak muda. Beberapa dampak positif dari penggunaan bahasa gaul adalah:

  • Menciptakan Kedekatan: Bahasa gaul sering kali menciptakan kedekatan antar pengguna yang merasa memiliki kode atau cara komunikasi yang sama.
  • Inovasi Bahasa: Bahasa gaul mendorong inovasi linguistik dan memperkaya kosa kata dalam bahasa Indonesia.
  • Kekompakan Komunitas: Penggunaan istilah gaul sering kali menjadi tanda keanggotaan dalam sebuah komunitas atau kelompok sosial.

Namun, ada juga beberapa dampak negatif yang harus diperhatikan, seperti:

  • Kehilangan Makna Asli: Penggunaan bahasa gaul yang berlebihan dapat menyebabkan kehilangan makna asli dari kata-kata dalam bahasa Indonesia.
  • Kesenjangan Antar Generasi: Bahasa gaul kadang menciptakan kesenjangan antara generasi muda dan generasi yang lebih tua, yang mungkin tidak memahami istilah-istilah baru ini.

Bagaimana Memanfaatkan Bahasa Gaul dengan Bijak?

Untuk memanfaatkan bahasa gaul dengan bijak, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

  1. Pahami Konteks: Gunakan bahasa gaul sesuai dengan konteks dan lawan bicara. Jangan sampai penggunaannya menimbulkan kebingungan atau salah paham.
  2. Jaga Sopan Santun: Meskipun bahasa gaul sering kali bersifat santai, tetap jaga sopan santun dalam berkomunikasi.
  3. Belajar dan Beradaptasi: Selalu belajar istilah-istilah baru dan beradaptasi dengan perubahan bahasa yang terjadi.
  4. Gunakan untuk Kreativitas: Manfaatkan bahasa gaul sebagai sarana untuk mengekspresikan kreativitas dan inovasi dalam berbahasa.

Bahasa gaul adalah cerminan dari dinamika sosial dan budaya di Indonesia. Tahun 2024, banyak istilah baru yang muncul dan menjadi tren di kalangan anak muda. Dalam penggunaannya, penting untuk memahami konteks dan dampak dari bahasa gaul tersebut agar bisa dimanfaatkan secara bijak. Dengan demikian, bahasa gaul tidak hanya menjadi sarana komunikasi yang menyenangkan, tetapi juga memperkaya khasanah bahasa Indonesia.