Jika orang-orang di negara barat mengenal zodiak sebagai astronomi atau ilmu perbintangan, di Jawa juga memiliki ilmu perbintangannya. Sama seperti zodiak yang melihat karakteristik seseorang melalui tanggal lahirnya, astronomi Jawa juga juga demikian. Bedanya, dalam astronomi Jawa yang dihitung adalah hari lahir beserta hari pasarannya.
Di Jawa, sama seperti di kebanyakan orang di belahan dunia lainnya, yaitu memiliki 7 hari dalam seminggu yang seperti kita ketahui ada hari Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Namun bedanya, di Jawa juga mengenal yang namanya hari pasaran. Hari pasaran memiliki 5 hari, yaitu Kliwon, Legi, Pahing, Pon, dan Wage.
Nah, lalu bagaimana mengetahui karakteristik seseorang dengan mengandalkan hari lahir dan hari pasarannya? Oke mari kita bahas pelan-pelan. Tapi sebelumnya, perlu diketahui jika masyarakat Jawa menentukan hari itu menggunakan peredaran bulan mengelilingi bumi atau istilahnya Tahun Syamsiah. Jadi, pergantian hari itu dihitung ketika matahari terbenam dan bulan mulai terbit. Atau waktunya yah kira-kira sehabis Ashar lah yah.
Lanjut ke hitungan hari dan pasaran. Yang mana setiap hari dan pasaran itu memiliki nilainya masing-masing. Dan dari nilai itulah kita dapat menghitung diri kita dan mengetahui karakteristiknya. Berikut tabel nilai dari setiap hari dan pasaran dalam kalender Jawa:
Hari | Nilai | Pasaran | Nilai |
Ahad | 5 | Kliwon | 8 |
Senin | 4 | Legi | 5 |
Selasa | 3 | Pahing | 9 |
Rabu | 7 | Pon | 7 |
Kamis | 8 | Wage | 4 |
Jumat | 6 | ||
Sabtu | 9 |
Nah dari data di atas kita dapat menemukan nilai diri kita atau orang jawa bilang namanya Neptu. Neptu itu adalah jumlah nilai hari dengan nilai pasaran. Misalkan kamu lahir hari Ahad Kliwon, maka neptu kamu adalah Ahad + Kliwon = 5 + 8 = 13. Atau misalkan kamu lahir di hari Selasa Pahing, maka neptu kamu adalah Selasa + Pahing = 3 + 9 = 12.
Lalu setelah kita mengetahui neptu kita, bagaimana selanjutnya?
Ada beberapa metode untuk mengetahui karakteristik seseorang berdasarkan neptunya. Namun karena yang akan aku bahas di sini adalah metode kelipatan 5, maka aku akan menjelaskan dengan metode kelipatan 5 saja.
Karena yang akan kita gunakan adalah metode kelipatan 5, maka cara perhitunganya adalah neptu dibagi 5 lalu ambil sisanya. Misalkan jika pakai contoh di atas ada Ahad Kliwon dan Selasa Pahing maka hitungannya adalah untuk Ahad Kliwon neptunya kan 13, nah 13 itu dibagi 5. Hasilnya kan tidak habis yah, masih sisa, yaitu sisa 3. Nah 3 itulah yang kita pegang untuk melihat karakteristik kita. Anggaplah 3 itu kita beri nama angka ketetapan.
Jadi, ada ketetapan baku tentang karakteristik manusia dalam hitungan weton metode kelipatan 5 ini. Setelah kita memperoleh angka ketetapan kita, maka kita harus melihat ketetapan bakunya.
Jika angka ketetapan kita adalah 1, maka
Orang yang memiliki karakteristik ini disebut sebagai orang yang Sri. Orang yang memiliki karakteristik Sri itu memiliki kelebihan dalam hal pengasihan. Orang-orang dalam karakteristik ini mudah disukai dan dicintai banyak orang. Biasanya memiliki kelebihan seperti paras yang rupawan, tutur kata yang lembut atau hal-hal lain yang membuat orang-orang senang dengan dirinya.
Dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki karakteristik Sri ini, mereka harus dapat memanfaatkan koneksi-koneksi yang tercipta karena rasa suka dan cinta orang di sekitarnya terhadap dirinya. Jika dia justru memanfaatkannya untuk mendzolimi orang lain, maka tunggulah kehancurannya.
Jika angka ketetapan kita adalah 2, maka
Orang yang memiliki karakteristik ini disebut sebagai orang yang Rezeki. Yah seperti namanya, orang yang memiliki karakteristik ini selalu diberikan Rezeki yang cukup entah berupa materi, kesehatan, rasa nyaman, dll. Orang-orang yang memiliki karakteristik ini biasanya selalu hoki. Bisa jadi dia pintar, bisa jadi tidak, bisa jadi rupawan, bisa jadi tidak, bisa jadi kaya, bisa jadi tidak tapi kok ndilalah orang dalam karakteristik ini selalu hoki, rejekinya ada aja.
Dengan kelebihan yang dimiliki karakter Rezeki ini, sepatutnya mereka dapat memanfaatkanya untuk kebaikan-kebaikan bagi sesama. Namun sifat Rejeki ini memiliki kelemahan jika tidak digunakan sebagaimana mestinya kelebihan yang ada, maka akan sulit berkembang, dia mungkin tidak akan jatuh, tapi akan begitu-begitu saja hidupnya.
Jika angka ketetapan kita adalah 3, maka
Orang yang memiliki karakteristik ini disebut sebagai orang yang Gedong. Orang ini disebut juga memiliki Balungan Gajah kalau kata orang Jawa. Maksudnya adalah orang ini memang terlahir untuk menjadi orang besar. Entah dia akan menjadi orang yang kaya raya, menjadi seorang yang dihormati, menjadi tokoh masyarakat. Pokoknya orang ini emang orang besar lahh.
Dengan ketetapan yang dimiliki oleh orang Gedong ini, mereka memiliki suatu ujian. Ujianya adalah jika mereka tidak mampu menjadi seorang pengayom yang baik, sombong, dan suka merendahkan. Maka orang Gedong ini akan berakhir dalam kehancuran.
Jika angka ketetapan kita adalah 4, maka
Orang yang memiliki karakteristik ini disebut sebagai orang Loro. Loro di sini artinya adalah sakit. Di mana orang yang memiliki ketetapan ini biasanya hidupnya penuh dengan kesakitan. Entah sakit raganya, maupun batinnya. Mereka-mereka orang Loro ini sering disakiti, sering dikhianati, ditipu, dll.
Tapi, orang dengan karakter Loro ini sangat baik untuk para lelaku tirakat. Karena hidupnya yang selalu penuh dengan kesakitan, jika berhasil mengambil segala hikmahnya, maka orang ini akan menjadi orang yang bersahaja, orang yang bijak.
Jika angka ketetapan kita adalah 5 (berlaku juga untuk angka ketetapan 0 atau neptunya habis dibagi 5), maka
Orang yang memiliki karakter ini disebut sebagai orang Pati. Pati di sini berarti kematian. Maksudnya, orang yang memiliki ketetapan Pati mau bagaimanapun akan susah. Semuanya akan mati. Usaha gagal, percintaan berantakan, yah pokoknya ngelakuin apapun gagal dah.
Nah orang dalan ketetapan ini memang hari diruwat. Diruwat itu adalah melakukan prosesi pembersihan diri yang dilakukan oleh masyarakat Jawa dengan melakukan ritual-ritual tertentu.
Itulah cara mengetahui karakteristik seseorang menggunakan weton dengan metode kelipatan 5. Apa yang aku sajikan di sini boleh dipandang dari berbagai sudut keilmuan. Mau dari sudut budaya, mau dipercayai full, mau dipandang sebagai hiburan atau apapun yah sah-sah saja. Asalkan hal itu akan selalu membawa hal-hal positif dalam hidup kita.