Cari Berita

BerandaLifestyleWork Life Balance, Skema Kerja Agar Produktif

Work Life Balance, Skema Kerja Agar Produktif

Mempertahankan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi (work life balance) kadang-kadang menjadi kasus yang tidak mudah.

Tak sedikit karyawan dengan jam kerja berantakan  melupakan waktu untuk diri mereka sendiri. Terutama dalam waktu seperti sekarang ini.

Memberikan yang terbaik untuk pekerjaan itu penting. Namun hal itu tak berarti harus kehilangan waktu untuk kehidupan pribadi.

PENTINGNYA WORK LIFE BALANCE

Mencapai kondisi keseimbangan kehidupan kerja adalah hal ideal bagi sebagian besar pekerja. Meningkatkan kebutuhan dan kompetensi kerja yang intens kadang-kadang memaksa seseorang untuk bekerja cukup keras untuk mendapatkan hasil maksimal. Tidak jarang, hal ini justru mengakibatkan pekerja lebih mudah terserang penyakit, kurangnya waktu bagi keluarga, bahkan uang yang dihasilkannya hanya habis untuk mengurangi stres yang terasa.

Tidak banyak pilihan, memang. Khususnya orang-orang yang bekerja di ibu kota untuk  mendukung kondisi saat ini. Padahal, mencapai keseimbangan kehidupan kerja penting untuk kehidupan yang lebih berkualitas. Dengan pencapaian keseimbangan kehidupan kerja, Anda bisa lebih produktif dan menjelajahi hobi atau kemampuan di luar pekerjaan. Ini akan membuat Anda lebih bahagia dalam pekerjaan.

TIPS MENCIPTAKAN WORK LIFE BALANCE

TIPS MENCIPTAKAN WORK LIFE BALANCE
Bagaimana menciptakan Work Life Balance

Bagi Anda yang masih mengalami kesulitan mengatur waktu, atau yang merasakan waktu terbuang hanya untuk bekerja, mungkin perlu memperhatikan tips work life balance efektif ini.

1. BUAT ATURAN WAKTU UNTUK MENINGGALKAN PEKERJAAN

Jangan lupa untuk saling mengetahui batas kerja rekan setim. Ini adalah praktik yang baik karena memberi diri Anda tenggat waktu untuk menyelesaikan pekerjaan.

Dengan begitu, pekerjaan bisa lebih produktif dan efisien. Kemungkinannya kecil untuk kembali bekerja di luar batas waktu yang ditentukan. Beri tahu kolega Anda tentang batas waktu. Hal ini untuk membuat mereka tidak mengganggu Anda di luar jam kerja. Pada saat yang sama cara ini dapat menciptakan ruang lingkup kerja yang sehat.

Beri tahu kolega tentang batas waktu untuk membuat mereka tidak mengganggu kami di luar jam kerja. Pada saat yang sama dapat menciptakan ruang lingkup kerja yang sehat.

2. BERIKAN ME TIME UNTUK DIRI SENDIRI

Me Time sama pentingnya dengan waktu kerja, waktu untuk teman, bahkan keluarga. Me time atau waktu khusus untuk diri Anda ini dapat membawa kebahagiaan.

Ketika seseorang merasa bahagia, hal apapun secara otomatis terasa lebih baik. Baik itu tentang pekerjaan, keluarga, atau rumah tangga. Berikan waktu untuk Anda tidur siang, bermain game, pijat relaksasi, staycation, atau apa pun yang dapat membuat diri Anda bahagia.

3. WORK LIFE BALANCE DENGAN MENGHINDARI MULTITASKING

Banyak orang mengira dengan melakukan pekerjaan secara multitasking lebih efisien serta menghemat waktu. Meskipun multitasking sebenarnya melelahkan, dan seringkali perhatian yang diberikan untuk setiap pekerjaan bukanlah 100 persen.

Dibanding melakukan multitasking, lebih baik Anda mengatur strategi. Misalnya, Anda ingin melakukan hobi baru, tetapi juga ingin meluangkan waktu untuk berolahraga dan bertemu teman.

Dapatkan semuanya dalam satu cara, yaitu mengundang teman untuk berpartisipasi dalam melakukan olahraga yang belum pernah dicoba. Contoh Bersepeda atau Bermain Roller Skates.

Baca Juga: Multitasking dalam Dunia Kerja Yang Harus Diketahui

4. BUAT ACARA SOSIAL MINGGUAN

Acara sosial mingguan dapat membantu work life balance. Di tengah kepadatan waktu Anda, yang dapat menjadi pilihan adalah mengadakan pertemuan virtual. Undang teman atau keluarga untuk bertemu secara virtual dan berbagi cerita. Jadwalkan pertemuan ini secara teratur setiap minggu.

5. LAKUKAN HOBI

Penelitian membuktikan, mengerjakan hobi atau  kegiatan yang Anda sukai dapat membantu menjaga kesehatan mental dan mengurangi stres. Pada gilirannya, cara ini memberikan sejumlah manfaat seperti memperkuat hubungan dengan orang lain dan meningkatkan karier. Jika Anda tidak tahu apa yang ingin Anda lakukan, cobalah untuk menjadi sukarelawan. Membantu orang lain merupakan langkah bagus untuk memberikan Anda kedamaian batin.

Metode ini membuat seseorang terhubung dengan orang lain di luar pekerjaan, menikmati kepuasan hidup yang lebih baik, dan menurunkan stres psikologis.

6. MATIKAN NOTIFIKASI

Ada saat-saat ketika pekerjaan tidak bisa selesai tepat waktu. Dimungkinkan untuk menyelesaikannya di liburan, tetapi jangan jadikan hal tersebut sebagai kebiasaan. Selain itu, cobalah egois dengan mematikan semua pemberitahuan selama liburan akhir pekan atau ketika pergi. Cobalah untuk tidak memeriksa email atau menghubungi kolega Anda. Simpan laptop dan pindahlah sejenak dari pekerjaan.

Agar work life balance, jangan juga bekerja lebih awal. Misalnya bekerja untuk Senin selesai hari Minggu. Metode itu sebenarnya dapat menyebabkan kelelahan. Sebaliknya, cobalah mempercayai kemampuan, keterampilan, serta rekan kerja Anda untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

7. JADILAH SELEKTIF

Sikap selektif di lingkungan kerja sangat diperlukan untuk menerapkan keseimbangan kehidupan kerja. Jika budaya perusahaan adalah karyawan harus bekerja lembur dan bahkan pada akhir pekan, sangat sulit untuk mendapatkan keseimbangan kehidupan kerja. Jika rasanya tidak sesuai dengan prinsip dan membuat Anda kewalahan, maka carilah perusahaan yang dapat memberikan Anda keseimbangan kehidupan kerja.

KESEIMBANGAN KEHIDUPAN KERJA DI ERA MILENIAL

KESEIMBANGAN KEHIDUPAN KERJA DI ERA MILENIAL

Menurut Forbes, bagi generasi milenial, keseimbangan kehidupan kerja berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk memenuhi gaya hidup melalui pekerjaan yang dilakukan. Selain itu, pemenuhan gaya hidup mempengaruhi tingkat kebahagiaan mereka. Itulah sebabnya milenial cenderung akan mencari karir yang dapat memenuhi gaya hidupnya.

Demikian pembahasan tentang work life balance. Semuanya yang berlebihan serta timpang itu tidak baik. Termasuk terlalu banyak pekerjaan, atau istirahat yang berlebihan.

Pekerjaan yang berlebihan dapat membuat diri Anda jatuh dan hubungan dengan orang di sekitar juga berantakan. Istirahat yang berlebihan juga akan membuat tugas dan tanggung jawab Anda tidak terselesaikan, bahkan membuat Anda kehilangan pekerjaan. Tetap produktif dan jangan lupa beristirahat, ya!