Sejumlah negara pendukung kemerdekaan Palestina seperti Indonesia dan Malaysia mengutuk keras serangan yang terus dilakukan Israel kepada warga Gaza.
Dilaporkan sebelumnya, Israel baru saja melakukan serangan di zona aman warga Palestina yaitu camp pengungsian Al-Mawasi pada Sabtu (13/7/2024) yang terletak di dekat Kota Khan Younis, Gaza Selatan, Palestina.
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Gaza, dari serangan tersebut merenggut 90 nyawa warga Palestina dan mencederai ratusan warga lainnya. Dalam serangannya, Israel disebut menggunakan alat jet tempur dan drone atau pesawat tanpa awak.
Tentara Israel mengatakan bahwa aksi serangan tersebut dilakukan untuk menargetkan kepala sayap atau panglima militer Hamas, Mohammed Deif.
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu menyatakan, belum ada kepastian akan kematian Mohammed Deif dan komandan Hamas lainnya.
Oleh sebab itu, ia pun bersikukuh untuk terus menargetkan kepemimpinan Hamas dan menekankan adanya peningkatan tekanan militer terhadap kelompok tersebut, sehingga menurutnya, dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kesepakatan penyanderaan
“Bagaimanapun, kami akan melibatkan seluruh pimpinan Hamas,” kata Netanyahu pada konferensi pers, dan berjanji untuk mencapai tujuan perang Israel sampai akhir,” ujar Netanyahu, dikutip dari Reuters (14/7/2024).
Hal ini jelas mengundang reaksi global terhadap kejadian tersebut, karena berdampak pada kehidupan warga sipil Palestina.
Indonesia dan Malaysia Mengutuk Keras Serangan Israel
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyampaikan bahwa serangan Israel tersebut semakin menunjukkan secara terus-menerus pelanggaran hukum internasional oleh Israel, sehingga Indonesia pun turut mengutuk keras akan kebiadaban tersebut.
“Indonesia mengutuk keras kebiadaban dan pembantaian Israel yang berulang dan kini kembali terjadi di Al-Mawasi, Khan Younis, Gaza Selatan. Serangan tersebut semakin menunjukkan terus berlangsungnya berbagai pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Israel,” kata Kemlu RI melalui tulisan yang diunggah pada akun resmi X @Kemlu_RI, Minggu (14/7/2024).
“Serangan tersebut semakin menunjukkan terus berlangsungnya berbagai pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Israel,” lanjutnya.
“Indonesia mendesak dunia internasional mengambil angkah nyata untuk meminta pertanggungjawaban Israel. Hukum internasioanl berlaku untuk semua negara tanpa kecuali.” tutup Kemlu RI.
Berdasarkan otoritas media di Gaza menyampaikan, serangan Israel kali ini merupakan bentuk pembantaian parah karena menyerang daerah zona aman bagi warga Gaza.
Juru Bicara (Jubir) Kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh mengatakan, Amerika Serikat (AS) selaku sekutu Israel terus melanggar resolusi internasional karena terus memberi dukungan keuangan dan militer kepada Israel.
“Amerika Serikat terus melanggar resolusi internasional dengan terus memberikan dukungan keuangan dan militer atas penjajahan (Israel), yang terus melakukan pembantaian berdarah terhadap rakyat kami setiap harinya,” kata Nabil Abu Rudeineh.
Tak hanya Indonesia, Kementerian Luar Negeri Malaysia pun turut memberikan komentar bahwa serangan tersebut dinilai sangat keji dan tidak berperikemanusiaan.
Kementerian Luar Negeri Malaysia menegaskan, Malaysia akan terus memberi dukungan secara penuh untuk rakyat Palestina.
Serangan yang dilakukan Israel sangat mengundang perhatian masyarakat internasional. Mereka mendesak para otoritas untuk mengambil tindakan segera dan tegas untuk mengakhiri kekerasan serta mendesak para pimpinan Israel untuk bertanggung jawab atas kekejian yang telah dilakukan.
Diketahui, Israel mengklaim jumlah korban tewas mencapai 30.000 warga Palestina dan sebagian besar yang tewas adalah yang gugur dalam aksi adu serang.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hampir 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi, dan hampir semua penduduk yang mengungsi mengalami risiko kelaparan.