Gunung Raung Erupsi hingga Lima Kali dalam Sehari
Gunung Raung, yang terletak di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi, tercatat mengalami lima kali erupsi pada Selasa (24/12) dalam rentang waktu pukul 09.30 hingga 12.30 WIB. Gunung dengan ketinggian 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Raung, Mukijo, melaporkan bahwa erupsi pertama terjadi pukul 09.30 WIB. Kolom abu setinggi 2.000 meter di atas puncak (atau setara dengan 5.332 mdpl) terlihat dengan warna kelabu pekat, bergerak ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 32 mm dan durasi mencapai 282 detik.
Rentetan Erupsi pada Selasa Pagi
Selanjutnya, erupsi kedua berlangsung pada pukul 10.25 WIB. Namun, visual letusan tidak teramati secara langsung. Erupsi ketiga terjadi hanya beberapa menit kemudian, tepatnya pukul 10.31 WIB, juga tanpa visual letusan yang terlihat. Amplitudo maksimum untuk erupsi ini mencapai 23 mm dengan durasi 152 detik.
Erupsi keempat tercatat pukul 10.35 WIB dengan karakteristik serupa: visual letusan tidak teramati, tetapi terekam di alat seismograf dengan amplitudo 23 mm dan durasi 114 detik. Akhirnya, pada pukul 12.10 WIB, Gunung Raung kembali erupsi dengan durasi 116 detik dan amplitudo maksimum 16 mm.
Kondisi Kegempaan Gunung Raung

Dalam pengamatan sehari sebelumnya (Senin, 23/12), Gunung Raung juga menunjukkan aktivitas kegempaan yang signifikan. Data menunjukkan adanya tujuh kali gempa embusan, tiga kali gempa tektonik jauh, dan satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo bervariasi antara 0,5-32 mm.
Status Waspada dan Imbauan Masyarakat
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa erupsi Gunung Raung merupakan hal yang wajar mengingat statusnya saat ini berada di Level II (Waspada). Aktivitas fluktuatif ini menandakan potensi erupsi dapat terjadi sewaktu-waktu.
“Produk erup si seperti lontaran batu pijar cenderung terbatas di area kawah. Namun, abu vulkanik dapat menyebar tergantung pada arah dan kecepatan angin,” jelas Wafid. Dia juga mengingatkan masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati area kawah dalam radius tiga kilometer, menghindari kaldera, serta tidak bermalam di sekitar kawasan kawah demi keselamatan.
Gunung Raung terus menjadi perhatian khusus mengingat aktivitas vulkaniknya yang berpotensi meningkat. Masyarakat di sekitar kawasan diimbau tetap waspada dan memantau informasi bencana alam resmi dari pihak berwenang untuk mengantisipasi dampak erupsi.