Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

Cari Berita

HomeNewsKasus Korupsi Bank BJB: Kronologi, Tersangka, dan Keterkaitan Ridwan Kamil

Kasus Korupsi Bank BJB: Kronologi, Tersangka, dan Keterkaitan Ridwan Kamil

Kasus dugaan korupsi di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) mencuat setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelidiki penyimpangan pengelolaan dana iklan bank periode 2021-2023. Pemicu utama adalah laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada Maret 2024 yang mengungkap indikasi mark-up anggaran iklan senilai Rp200 miliar. Dana ini diduga dialirkan ke pejabat internal Bank BJB dan pihak swasta terkait.


Kronologi Lengkap Perkembangan Kasus

  1. Maret 2024:
    BPK menemukan selisih mencurigakan antara alokasi anggaran iklan Bank BJB sebesar Rp341 miliar (melalui enam agensi) dengan nilai yang diterima media. Temuan ini menjadi dasar KPK memulai penyelidikan.
  2. September 2024:
    KPK menggelar rapat internal dan menyetujui peningkatan status kasus ke tahap penyidikan. Lima calon tersangka diidentifikasi, termasuk dua petinggi Bank BJB dan tiga pihak swasta.
  3. 27 Februari 2025:
    KPK menerbitkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik), menandai resminya proses hukum.
  4. 4 Maret 2025:
    Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi, mengundurkan diri dengan alasan pribadi. Pengunduran ini memicu spekulasi keterkaitan dengan kasus korupsi.
  5. 10 Maret 2025:
    KPK menggeledah rumah mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Bandung sebagai bagian penyidikan. Ketua KPK Setyo Budiyanto menegaskan langkah ini untuk mengumpulkan bukti tambahan.

Dugaan Penyimpangan dan Modus Korupsi

  • Mark-Up Dana Iklan 100%:
    Biaya pemasangan iklan diduga digelembungkan hingga dua kali lipat. Contoh: anggaran Rp200 juta menjadi Rp400 juta per placement. Total kerugian negara mencapai Rp200 miliar (2021-2023).
  • Aliran Dana ke Pejabat dan Swasta:
    KPK menduga dana mark-up mengalir ke oknum internal Bank BJB dan mitra swasta yang terlibat pengelolaan anggaran.
  • Keterkaitan Ridwan Kamil:
    Sebagai mantan Gubernur Jabar (2018-2023), Ridwan Kamil memiliki hubungan tidak langsung dengan Bank BJB sebagai BUMD. Status hukumnya belum jelas, tetapi penggeledahan rumahnya menunjukkan KPK sedang memperkuat bukti.

Perkembangan Terkini Hingga 10 Maret 2025

  • Penetapan Tersangka:
    Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika menyatakan lima tersangka telah ditetapkan, terdiri dari pejabat Bank BJB dan swasta. Identitas akan diumumkan resmi pada 13-14 Maret 2025.
  • Hasil Penggeledahan:
    Proses penggeledahan di Bandung masih berlangsung. KPK belum mengungkap temuan spesifik dari lokasi yang digrebek, termasuk rumah Ridwan Kamil.
  • Koordinasi dengan APH:
    KPK berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi Banten dan Polda Jabar untuk menghindari tumpang tindih penyelidikan, terutama terkait kasus korupsi lain di Bank BJB (Kredit Modal Kerja 2016, kerugian Rp6,1 miliar).

Baca Juga: KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil Terkait Kasus Korupsi Bank BJB, Apa yang Terjadi?


Dampak Kasus terhadap Reputasi Bank BJB

  1. Spekulasi Pengunduran Yuddy Renaldi:
    Meski mengklaim alasan pribadi, pengunduran Dirut Bank BJB diduga terkait tekanan investigasi KPK.
  2. Reaksi Publik dan Media Sosial:
    Kasus ini menjadi trending topic di platform X (Twitter) pada 10 Maret 2025, dengan netizen menuntut transparansi proses hukum.
  3. Kepercayaan terhadap BUMD:
    Skandal ini berpotensi menurunkan kepercayaan publik terhadap tata kelola Bank BJB dan BUMD di Jawa Barat.

Status Penyidikan per 10 Maret 2025

Hingga pukul 21:28 WIB, KPK belum merilis konstruksi perkara lengkap atau barang bukti. Masyarakat menanti konferensi pers untuk mengetahui:

  • Identitas lima tersangka.
  • Temuan dari penggeledahan.
  • Keterlibatan Ridwan Kamil (apakah sebagai saksi atau tersangka).

Proses penyidikan masih berfokus pada pengumpulan bukti dan pemeriksaan saksi. Simak update resmi dari KPK pada 13-14 Maret 2025 untuk informasi lebih akurat.