Berita Terkini

Pengertian Akuntansi: Manfaat, Tujuan dan Fungsinya

Anda pasti sudah sering mendengar istilah akuntansi, bukan? Meski sangat umum, jika ditanya mengenai pengertian akuntansi itu sendiri ternyata masih banyak orang yang bingung...

Syarat dan Cara Lapor SPT Tahunan Offline Maupun Online

Semua memiliki aturan, termasuk dalam urusan perpajakan misalnya syarat lapor SPT tahunan. Ada beberapa syarat yang harus dilakukan sebelum melaporkan pajak tahunan. Di mana...

PPH Pasal 21: Pengertian, Dasar Hukum, dan Contoh Perhitungan

Setiap orang yang menerima gaji, honorarium, tunjangan, upah, pembayaran dan lain sebagainya wajib dipotong pajak. Pemotongan pajak tersebut biasanya dilakukan oleh pemberi imbalan. Pajak...

Pentingnya Pembukuan Keuangan Pada Perusahaan

Pembukuan keuangan perusahaan ini biasanya digunakan oleh para pebisnis muda yang sering akan lupa untuk kebutuhan. Pembukuan keuangan ini biasanya mereka lebih difokuskan untuk...

Hasil Seleksi UMPTKIN 2024: Berikut Cara Cek dan Berkas Pendaftaran Ulang yang Harus Disiapkan

Hari ini, Senin, 8 Juli 2024, hasil seleksi UMPTKIN 2024 atau Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri 2024 diumumkan. Para peserta dapat mengakses...
HomeHealthKhawatir Anak Stunting? Kenali Penyebab dan Cara Pencegahannya

Khawatir Anak Stunting? Kenali Penyebab dan Cara Pencegahannya

Ibu-ibu sepertinya sudah mulai akrab dengan istilah stunting kan ya? Era milenial gini berbagai informasi nampaknya mudah didapatkan.

Saat Aku mulai kenal istilah stunting Dan entah gimana juga, saat itu aku sering liat postingan kampanye cegah stunting itu. Baik di akun sosial media pemerintah maupun akun lainnya.

Kayak yang pas banget lah pokoknya lagi rame bahas stunting.

Terus, pas anakku umur 7 bulan gitu, aku ikut workshop yang diadakan oleh brand ternama. Workshopnya itu bagus banget. Ada ahli yang didatangkan langsung untuk itu. Ada dokter anak yang spesialisasinya tentang pencernaan. Ada juga bagian nutrisinya dan bonus kecenya ada psikolog cantik juga. Beliau punya misi untuk terapi para ibu biar happy.

In short, workshopnya sangat mengesankan.

Pada kesempatan itu, dibahas tentang pentingnya waspada soal stunting.

Apa itu Stunting?

Stunting adalah keadaan tubuh dimana mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi dalam kurun waktu lama. Secara sederhana stunting disebut sebagai keadaan gagal tumbuh pada anak. Jadi, indikator paling mudahnya adalah tinggi badan yang tidak sesuai dengan umurnya. Dimana hal itu berbanding lurus pula dengan berat anak.

Stunting Pada Anak

Saat dijelaskan begitu, aku mulai khawatir.

Lah, anakku gimana nih? Duh, naudzubillah semoga ga stunting yaaaa…

Aku mengkhawatirkan anakku berpotensi stunting karena pertumbuhannya lambat. Anakku itu lahir dengan berat dan panjang yang bagus. Menurut grafiknya malah masuk dalam kategori tinggi.

BB lahirnya 3,7kg dan PB lahirnya 50cm.

Progress pertumbuhannya menyenangkan karena selalu ada kenaikan. Anakku gendut. Tapi, hanya sampai umur 7 bulan. Semenjak genap 7 bulan berat badannya naik dikiiiiit banget.

Makanya ketika hadir mendengarkan penjelasan dokter di workshop itu, aku mulai deg-degan. Bahkan aku sempat konsultasi kembali dengan beliau setelah acara. Kemudian disarankannya untuk memberikan susu tambahan demi mengejar ‘target’ sebelum 1 tahun.

Baca Juga: Tahap Tumbuh Kembang Bayi 0 – 6 Bulan

Rumus Berat Badan Ideal:

Berat badan bayi 1 tahun baiknya 3 kali berat lahirnya

Pada usia 1 tahun, idealnya anak saya seharusnya berbobot 11,1 kg, dengan minimal 10 kg menurut dokter. Saat itu, beratnya hampir 7 kg, dan kami harus mencapai kenaikan minimal 3 kg dalam 5 bulan.

Meskipun optimis, kenyataannya berat anak hanya naik setengah kilo sebulan. Pada usia 1 tahun, beratnya hanya 8,6 kg, jauh dari target minimal. Saya pun mencoba susu pertumbuhan Nestle Lactogrow.

Kurangnya interaksi dengan ibu-ibu lain membuat saya terlambat tahu tentang susu khusus seperti Infanutri yang bisa meningkatkan berat badan anak dalam seminggu. Pada usia 17 bulan, berat anak masih di bawah 10 kg. Kami mencoba berbagai merek susu: Pediasure menyebabkan feses keras, Bebelac Gold tidak efektif, dan S26 Procal Gold hanya memberikan kenaikan sedikit.

Akhirnya, kami konsultasi dengan dr. Julius Anzar, Sp.A(K) di Palembang. Dokter mendiagnosis anak kami dengan defisiensi zat besi setelah tes darah. Kami diberikan suplemen zat besi dan panduan makan yang ketat.

Dalam kunjungan berikutnya pada usia 18 bulan, berat anak naik menjadi 8,76 kg dan tingginya 76,5 cm, meskipun masih jauh dari target. Dokter menyarankan susu Nutren Junior yang kaya nutrisi dan zat besi.

Jika berat badan anak naik sangat lambat, segera konsultasikan ke dokter spesialis anak dengan fokus nutrisi. Teman saya yang anaknya mengalami masalah serupa berhasil mengatasi dengan susu Infanutri sejak usia kurang dari 1 tahun, dan sekarang berat badannya sesuai grafik pertumbuhan.

Semoga usaha ini membawa hasil yang baik dan anak saya dapat mencapai pertumbuhan yang optimal tanpa risiko stunting.

Penyebab Stunting

Penyebab Stunting pada anak

Apa penyebab stunting? Banyak aspek yang menjadi penyebab stunting diantaranya: aspek gizi, kesehatan, sanitasi, serta kondisi sosial ekonomi. Kurangnya asupan gizi yang memadai, seringnya terpapar penyakit infeksi, serta lingkungan yang tidak higienis menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap tingginya angka stunting. Oleh karena itu, memahami penyebab dan strategi pencegahan stunting sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal.

aku akan menguraikan berbagai penyebab utama stunting serta langkah-langkah pencegahan yang efektif untuk mengatasi masalah ini. Dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan yang komprehensif, kita dapat membantu anak-anak tumbuh sehat dan mencapai potensi penuh mereka.

Secara detail akan aku jelaskan penyebab Stunting pada anak, diantaranya adalah:

  1. Malnutrisi Kronis
    • Asupan Gizi Tidak Memadai: Anak yang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, terutama pada seribu hari pertama kehidupannya (dari kandungan hingga usia dua tahun), rentan mengalami stunting. Kekurangan protein, zat besi, vitamin A, dan zinc adalah faktor utama.
    • Pemberian MPASI yang Tidak Tepat: MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang tidak sesuai kebutuhan gizi anak dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting.
  2. Penyakit Infeksi Berulang
    • Diare dan Infeksi Saluran Pernapasan: Anak yang sering terkena infeksi ini cenderung mengalami penurunan nafsu makan dan gangguan penyerapan nutrisi.
    • Parasit Usus: Infeksi cacing atau parasit lain dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan menyebabkan anemia.
  3. Sanitasi dan Kebersihan yang Buruk
    • Lingkungan yang Tidak Higienis: Air minum yang tidak bersih, sanitasi buruk, dan kebiasaan mencuci tangan yang tidak baik meningkatkan risiko penyakit infeksi.
  4. Faktor Sosial Ekonomi
    • Kemiskinan: Keterbatasan ekonomi dapat membatasi akses terhadap makanan bergizi, layanan kesehatan, dan pendidikan yang memadai tentang gizi.
    • Kurangnya Pengetahuan Gizi: Orang tua yang kurang paham tentang kebutuhan gizi anak dapat menyebabkan pemberian makanan yang tidak seimbang.

Oleh karena itu, memahami penyebab dan strategi pencegahan stunting sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal.

Pencegahan Stunting

Pencegahan Stunting

Pencegahan stunting dapat dilakukan secara optimal dengan beberapa cara diantaranya adalah:

  1. Asupan Nutrisi yang Adekuat
    • Pemenuhan Gizi Seimbang: Pastikan anak mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan pertama, dilanjutkan dengan MPASI yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral.
    • Suplementasi: Berikan suplementasi zat besi, vitamin A, dan zinc sesuai anjuran dokter.
  2. Kesehatan dan Kebersihan
    • Imunisasi Lengkap: Pastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal untuk mencegah penyakit infeksi.
    • Sanitasi dan Air Bersih: Pastikan lingkungan rumah bersih, gunakan air bersih untuk minum dan memasak, serta ajarkan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun.
  3. Perawatan Kesehatan Rutin
    • Pemeriksaan Kesehatan Berkala: Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak serta mendeteksi dini masalah kesehatan.
    • Pengobatan Infeksi: Segera obati anak yang mengalami diare, infeksi saluran pernapasan, atau penyakit lain yang dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi.
  4. Edukasi dan Dukungan Sosial
    • Pendidikan Gizi untuk Orang Tua: Tingkatkan pengetahuan orang tua tentang pentingnya gizi seimbang dan praktik pemberian makanan yang benar.
    • Program Kesejahteraan Sosial: Manfaatkan program pemerintah seperti posyandu, bantuan pangan, dan layanan kesehatan gratis untuk keluarga kurang mampu.

Kesimpulan

Stunting merupakan masalah yang dapat dicegah dengan pendekatan komprehensif meliputi pemberian nutrisi yang cukup, menjaga kebersihan dan kesehatan, serta edukasi bagi orang tua. Pencegahan stunting pada anak tidak hanya penting untuk pertumbuhan fisik anak tetapi juga untuk perkembangan kognitif dan masa depannya. Dengan upaya yang tepat, kita dapat memastikan generasi mendatang tumbuh sehat.