Cari Berita

BerandaNewsKetum PBNU Minta Maaf Soal 5 Kadernya Temui Presiden Israel Hingga Siapkan...

Ketum PBNU Minta Maaf Soal 5 Kadernya Temui Presiden Israel Hingga Siapkan Strategi untuk Bantu Warga Palestina

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf atau biasa disapa Gus Yahya menyampaikan permohonan maaf atas pertemuan kelima kader NU yang dengan Presiden Israel pada Sabtu (13/7/2024).

Hal ini ia sampaikan saat konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta Pusat pada Selasa (16/7/2024). Menurutnya, tindakan kelima kader tersebut tetap tidak bisa dibenarkan.

“Pertama, sepatutnya saya mohon maaf kepada masyarakat luas seluruhnya bahwa ada beberapa orang dari kalangan Nahdlatul Ulama yang tempo hari pergi ke Israel melakukan engagement di sana,” kata Gus Yahya.

Gus Yahya menyampaikan bahwa PBNU paham jika pertemuan itu sangat tidak patut dilakukan mengingat apa yang Israel lakukan terhadap Palestina hingga saat ini.

Ia pun mengklaim bahwa pihak PBNU sama sekali tidak mengetahui informasi tentang kunjungan yang dilakukan oleh kelima tokoh muda NU tersebut.

“Kami sudah mendapatkan konfirmasi dari lembaga-lembaga terkait di bawah PBNU ini bahwa lembaga-lembaga ini yang personilnya ada yang berangkat ke Israel itu sama sekali tidak tahu menahu, tidak ada mandat kelembagaan, tidak ada pembicaraan kelembagaan,” jelas Gus Yahya.

Sebelumnya, diketahui telah beredar luas di media sosial sebuah foto memperlihatkan lima orang warga NU bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Salah satu di antara mereka mengunggah foto tersebut yaitu di akun media sosial Instagram pribadi @zenmaarif. Dalam caption foto yang diunggahnya ia mengaku telah bertemu Presiden Israel di Istana Kepresidenan Israel dengan tujuan membahas konflik Hamas-Israel dan hubungan antara Indonesia-Israel.

Alih-alih demonstrasi di jalanan, saya lebih suka berdiskusi dan mengungkap gagasan. Terkait konflik antara Hamas-Israel, dan relasi Indonesia-Israel. Saya bersama rombongan berdialog langsung dengan Presiden Israel, Isaac Herzog,” tulis @zenmaarif.

Di samping itu, NU secara tegas mengecam keras tindakan Israel terhadap warga Palestina. Apalagi, belum lama ini dilaporkan tentara Israel lagi-lagi telah menyerang zona aman warga Palestina yaitu kamp pengungsian Al-Mawasi, sehingga apa yang dilakukan kelima orang NU tersebut dinilai mencoreng komitmen NU.

Baca juga: Sesali 5 Tokoh Muda NU Bertemu Presiden Israel, Ketua PBNU: Siapa yang Sponsori?

Melalui kanal berita NU Online, PBNU menegaskan kembali seruannya untuk penghentian pembantaian yang dilakukan oleh Israel di Gaza, Palestina.

Gus Yahya pun menyampaikan, adanya upaya untuk membantu rakyat Palestina namun harus dilandasi dengan perhitungan dan perencanaan strategis yang nyata.

“Kita menuntut dihentikannya segera kekerasan dan gencatan senjata dan upaya-upaya terus kita lakukan. Prinsip membantu Palestina harus ada perhitungan dan perencanaan strategis yang nyata dengan siapa melakukan engagement dan hasilnya apa. Jadi, tidak asal jalan tanpa didahului merencanakan capaian yang ditargetkan,” ujar Gus Yahya, dikutip dari NU Online, Selasa (16/7/2024).

Ia juga mengklaim bahwa saat ini PBNU telah menyiapkan langkah-langkah strategi untuk membantu warga Palestina.

“Tuntutan kita untuk dihentikannya kekerasan (di Palestina), kita juga melakukan langkah-langkah nyata dan strategis yang memang sungguh-sungguh kita rancang untuk menuju upaya jalan keluar yang ada,” tambah Gus Yahya.

Sebagai bentuk bagian dari upaya konkret tersebut, PBNU akan mengundang pejabat dari otoritas Palestina untuk datang ke Indonesia.

Ketum PBNU pun mengungkapkan, PBNU akan berperan sebagai tuan rumah untuk memfasilitasi kerja sama dengan berbagai pihak untuk menggalang bantuan untuk rakyat Palestina.

“PBNU akan memfasilitasi sebagai tuan rumah untuk melakukan engagement dengan berbagai pihak untuk bersama-sama menggalang upaya membantu rakyat Palestina menuju jalan keluar dari masalah yang mereka hadapi saat ini,” imbuh Ketum PBNU.